Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa memiliki kompetensi :
1) Memahami dan mampu menggunakan kepala pembagi
2) Memahami penggunaan kepala pembagi
b. Uraian Materi
Kepala Pembagi
Kepala
pembagi merupakan satu dari alat bantu yang penting dalam proses frais.
Alat ini digunakan untuk membagi lingkaran atau keliling benda kerja
menjadi bagian yang sama, seperti pada pembuatan roda gigi, segi empat,
segienam, segidelapan dan lainnya.
Alat ini dapat pula digunakan untuk
memutar benda kerja dengan perbandingan relatif terhadap meja seperti
pada pembuatan helik dan pereameran.
Kepala pembagi terdiri dari roda
gigi cacing dengan jumlah gigi 40 yang di pasang pada spindel kepala
pembagi. Hal ini berarti bahwa perbandingan putaran kepala pembagi dan
benda kerja berbanding 40.
Gambar 87. Kepala Pembagi
Fungsi Kepala Pembagi
Roda gigi dibuat pada mesin frais
dengan cara menyayat benda kerja, membuat alur-alur pada keliling benda
kerja dengan jarak dan bentuk tertentu sehingga membentuk roda gigi.
Jarak dari alur satu ke alur lainnya harus sama. Oleh karena itu pada
pembuatan roda gigi dengan mesin frais diperlukan alat pembagi keliling
benda kerja yang disebut kepala pembagi. Kepala pembagi berfungsi untuk
membagi keliling benda kerja menjadi bagian
yang sama besar.
Macam Kepala Pembagi
Kepala pembagi terdiri atas:
kepala pembagi dengan pelat pembagi
kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing dan ulir cacing
kepala pembagi dengan roda gigi cacing dan poros cacing yang dilengkapi dengan
piring pembagi
kepala pembagi universal
kepala pembagi dengan kelengkapan optic
Kepala pembagi dengan pelat pembagi
Gambar 88. Kepala pembagi dengan pelat pembagi
Keterangan gambar:
1. handel/pengunci
2. mur penyetel
3. handel pemutar porors
4. pelat pembagi dengan 12 bagian
5. pelat penutup/pelindung untuk meliondungi pelat dari kotoran dan tatal
6. body (rumah kepla pembagi)
7. pelat pembawa
8. center poros kepala pembagi
9. center kepala lepas
10. alur lubang senter
11. baut pengunci senter kepala lepas
12. center kepala lepas
Pembagian menggunakan kepala pembagi terbatas pada pembagian 2, 3, 4, 6, dan 12 bagian saja
Kepala pembagi dengan penggerak roda cacing dan ulir cacing
Pembagian dengan kepala pembagi
yang digerakkan oleh roda gigi cacing dan ulir cacing yang dilengkapi
dengan lubang-lubang, akan lebih banyak jika dibandingkan
dengan pembagian yang menggunakan pelat pembagi.
Lubang yang terdapat pada roda gigi
cacing yaitu 16, 42, dan 60 lubang sehingga pembagian kelilingnya dapat
dilakukan sebagai berikut:
pada lingkaran yang berjumlah 156 dapat membagi keliling 2,4,8. dan 16 bagian
pada lingkaran yang berjumlah 42 dapat membagi keliling sebanyak 2,3,6,7,1`4,21,
dan 42 bagian
pada lingkaran yang berjumlah 60 lubang dapat membagi keliling sebanyak 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 10, 12, 14, 15, 16, 20, 21, 30, 42 dan 60 bagian
Kepala pembagi dengan penggerak roda gigi cacing dan ulir cacing dapat dilihat pada
Gambar 89.
Gambar 89. Kepala pembagi dengan penggerak roda cacing dan ulir cacing
Kepala pembagi dengan roda gigi cacing yang dilengkapi dengan piring pembagi
Roda gigi cacing dan ulir cacing
memepunyai perbandingan putaran 40:1. artinya jika engkol diputar 40
putaran maka roda gigi cacing baru berputatr satu putaran sehinggga
untuk pembagian keliling z bagian diperlukan putaran engkol sebanyak n
putaran yang
dapat dihitung dengan persamaan:
N = putaran engkol
Z = jumlah pembagian yang diperlukan
40 = angka perbandingan transmisi
Gambar 90. Kepala pembagi dengan roda gigi cacing yang dilengkapi dengan piring pembagi
Keterangan :
1. mur dan baut pengunci
2. pen penyetel
3. roda gigi cacing yang berlubang
4. engkol pemutar
5. pengunci poros pembagi
6. celah pada bodi (untyuk menjepit poros)
Kepala Pembagi Universal
Pada kepala pembagi universal poros
pembagi dapat disetel secara horizontal, vertical atau miring. Sehingga
dengan kepala pembagi universal kita dapat
membuat roda gigi bentuk miring
(helik), roda gigi kerucut (payung), maupun roda gigi cacing. Kepala
pembagi terdiri dari roda gigi cacing dengan jumlah gigi 40 yang di
pasang pada spindel kepala pembagi. Hal ini berarti bahwa perbandingan
putaran antar kepala pembagi dan benda kerja berbanding 40.
Prinsip kerja dari kepala pembagi dapat disajikan dalam Gambar 92 sebagai berikut:
Gambar 91. Kepala Pembagi Universal
Gambar 92. Prinsip Kerja Kepala Pembagi
Pada poros pembagi a dipasang roda
cacing (roda ulir) b. Pada roda cacing ini bekerja sebuah cacing (ulir)
c, yang dapat diputar dengan bantuan engkol f.
Pena penusuk dari engkol itu dapat
disetel ke dalam. Dengan demikian berbagai lingkaran lubang dari
piringan pembagi d dapat dipakai
Piringan pembagi yang dapat
ditukar-tukar dan diputar terhadap poros cacing dapat dipasangkan pada
rangka kepala pembagi dengan bantuan e. Untuk mempermudah supaya setiap
kali tidak perlu melakukan perhitungan berapa bagian dan harus
berhenti di mana, maka dipasang
sebuah gunting dengan kaki-kaki h yang dapat disetel. Bagian depan dari
poros pembagi dilengkapi dengan ulir sekerup untuk pemasangan piring
pembagi bila diperlukan.
Sehubungan dengan kemungkinan
adanya kelonggaran antara cacing dan roda cacing, engkol harus selalu
diputar ke arah yang sama, sehingga engkol tidak diperbolehkan diputar
kembali saat pembagian. Bila engkol diputar terlalu jauh maka ia
harus diputarkan kembali sebesar lebih kurang ½ putaran sebelum dapat dilakukan lagi menurut arah yang benar.
Kepala pembagi dengan kelengkapan optic
Kepala pembagi dengan kelengkapan optic digunakan untuk pembagian yang sangat teliti. Pembagian dapat kita gunakan persamaan:
Keterangan:
a = besarnya sudut putaran engkol
Z = jumalh pembagian
Gambar 93. Kepala pembagi dengan kelengkapan optic
Piring Pembagi
Piring pembagi mempunyai
lubang-lubang yang dilengkapi dengan gunting pembatas.lubang-lubang.
Pada piring pembagi tersebut terdapat lingkaran-lingkaran yang mempunyai
jumlah lubang tertentu
Tabel 3. Jumlah lubang pada piring pembagi
Gambar 94. Piring Pembagi
- Pembagian dengan kepala pembagi
Pembagian dengan kepala pembagi dapat dilakukan secaralangsung, tidak langsung, maupun deferensial
Pembagian secara langsung
Pembagian kepala pembagi secara
langsung yaitu pembagian yang menggunakan piring pembagi dengan jumlah
lubang tertentu. Pembagian langsung tergantung dari jumlah
lunbang-lubang pada piringan pembagi yang tersedia atau dapat digunakan.
Piring pembagi yang telah distandar mempunyai lubang-lubang seperti
dalam Tabel 3 di atas.
Putaran engkol pada pembagian langsung dapat dihitung dengan persamaan
Contoh:
Akan dibuat roda gigi dengan
juumlah gigi 64. Roda gigi tersebut dikerjakan dengan mesin frais
menggunakan kepala pembagi. Tentukan putaran engkol dan piring pembagi
yang digunakan
Penyelesaian:
Putaran engkol dihitung dengan persamaan:
Maka engkol harus diputar 5/8 tiap
bagiannya. Piring pembagi yang digunakan adalah piring pembagi seri B-1
dengan jumlah lubang 15, 16, 17, 18, 19 dan 20. dalam hal ini diambil
jumlah yang bisa dibagi 8.
Jadi engkol diputar 10 lubang atau hingga lubang ke 11 pada piring pembagi yang mempunyai jumlah lubang 16
Pembagian tidak langsung
Pembagian tidak langsung dilakukan
bila pembagian langsung tidak dapat dilakukan. Pembagian tidak langsung
dilakukan dengan tangan pada waktu masuknya penggerak
cacing. Piringan pembagi d dipasangkan pada rangkanya.
Cacing (ulir) yang menggerakkan
berulir tunggal (z1 = 1) dan roda cacing yang digerakkan mempunyai 40
gigi, (z = 40) perpindahan Iv antar cacing dan roda-roda cacing ialah:
Iv : perbandingan perpindahan kepala pembagi
Z1 : jumlah ulir cacing
Z2 : jumlah gigi roda cacing
Gambar 95. Pembagian Tidak Langsung
Supaya benda kerja berputar satu
kali, engkolnya harus diputar 40 kali. Bila keliling benda kerja harus
dibagi ke dalam 8 bagian yang sama, maka kita bagi putaran engkol
sebanyak 40, yang diperlukan untuk
satu putaran benda kerja itu, dengan 8. Maka jumlah putaran engkol untuk
tiap bagian ialah 40 : 8 = 5.
Pada umumnya berlaku
ne : perbandingan perpindahan kepala pembagi
iv k : jumlah putaran engkol tiap bagian
Tk : jumlah bagian yang harus membagi keliling engkol
Misalnya kita akan membuat roda gigi yang mempunyai gigi 97 maka perhitungan langsungnya adalah:
Piring pembagi dengan jumlah lubang
97 tidak tersedia.Berarti kita harus melakukan pembagian secara tidak
langsung dengan menggunakan roda gigi-roda gigi tambahan untuk
memutarkan piring pembagi ke arah yang berlawanan atau kearah yang
searah dengan putaran engkol.
Perhitungan yang dilakukan sebagai berikut:
Dari perhitungan tersebut akan didapatkan angka-angka yang menunjukkan jumlah gigi untuk roda gigi tambahan yang harus dipasang.
Pemasangan roda gigi tambahan tersebut dapat dilakukan sebagaimana terlihat dalam Gambar 96 berikut:
Gambar 96. Pemasangan Roda Gigi Tambahan
Roda-roda gigi pada kepala pembagi sebagai roda-roda tukar mempunyai seri yang disajikan pada Tabel 4. berikut:
Contoh :
Akan dibuat sebuah roda gigi dengan mesin frais universal. Jika roda gigi tersebut memiliki 97 buah gigi
a. tentukan putaran engkol dan pembaginya
b. tentukan jumlah gigi pada roda –roda gigi tambahan
c. gambarkan pemasangan roda gigi tersebut
Penyelesaian:
Dengan pembagian langsung didapatkan
Piring pembagi dengan jumlah lubang 97 tidak ada. Umpamakan gigi yang akan dibuat adalah 9 0 maka putaran engkolnya adalah
Jadi engkol diputar 8 lubang atau lubang ke 9 pada piring pembagi dengan jumlah lubang 18
Dengan perumpamaan jumlah gigi 90
tersebut berarti piring pembagi harus mundur 7 gigi untuk satu putaran
benda kerja. Putaran piring pembagi ini dapat terlaksana jika dipasang
roda 94 roda gigi tambahan. Untuk menentukan jumlah gigi pada roda gigi
tambahan dapat digunakan rumus:
Angka-angka 14, 9, 20 dan 10 di
atas menunjukkan jumlah roda gigi tambahan yang harus dipasang. Apabila
dilihat pada persediaan jumlah roda-roda gigi ternyata roda gigi dengan
jumlah tersebut di atas tidak ada. Jadi harus dihitung lagi dengan
mengalikan penyebut dan pembilang dengan bilangan yang sama dan
seterusnya hingga didapat angka-angka yang sama dengan jumlah gigi
roda-roda tukar yang tersedia pada perhitungan
Dengan demikian roda-roda giogi tambahannya adalah:
Z1 : 56 gigi
Z2 : 36 gigi
Z3 : 48 gigi
Z4 : 24 gigi
Pemasangan roda–roda gigi tambahan tersebut dapat disajikan dalam diagram pada Gambar 97 berikut:
Gambar 97 Pemasangan Roda Gigi Pengganti
Sumber : http://agusni.wordpress.com/2011/12/27/kepala-pembagi/#more-1047
Tidak ada komentar:
Posting Komentar