"SELAMAT DATANG DI BLOG SMK PELAYARAN WIRA SAMUDERA"
Alamat :
Jl. Kokrosono No. 70-A Semarang - Kode Pos 50179 - Telp./Faks. (024) 3559552
Kota Semarang - Jawa Tengah

Selasa, 31 Januari 2012

TUJUAN, INDIKATOR & CITA-CITA SEKOLAH



TUJUAN SEKOLAH :

  • Mendidik taruna-taruni agar memiliki kompetensi sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu Profil Manusia Indonesia yang Profesional, Unggul, Mandiri dan Kompetitif (PMI-PUMK) pada bidang pelayaran;
  •  Mengembangkan potensi diri taruna-taruni agar memiliki kecakapan hidup yaitu menjadi manusia yang mampu untuk berolah-hati, berolah-rasa, berolah-pikir, dan berolah-raga dalam menjalani hidup ditengah-tengah masyarakat dunia yang heterogen sehingga menjadi manusia yang sportif, jujur, terbuka, relevan, disiplin, demokratis, dan mampu mengembangkan jiwa wirausaha;
  • Meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan dengan cara menerapkan Sistem Manajemen Mutu Berbasis Sekolah (SMBS) dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan dan latihan;
  • Menyiapkan SMK Pelayaran Wira Samudera menjadi sekolah berstandar nasional (terakreditasi A) dan standar internasional (approvel) pada tahun 2014;
INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN :

  • Tingkat kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) sekurang-kurangnya 98%, dengan rata-rata nilai:
  1. Bahasa Indonesia lebih besar atau sama dengan 7,00
  2. Bahasa Inggris lebih besar atau sama dengan 7,00
  3. Matematika lebih besar atau sama dengan 7,00
  4. Teori Kejuruan lebih besar atau sama dengan 7,50
  • Terjadi peningkatan kelulusan peserta Uji Kompetensi Keahlian Pelaut (UKP) sekurang-kurangnya 98%;
  •  Presentase lulusan yang terserap di lapangan kerja maupun yang mengikuti studi lanjut sekurang-kurangnya 90% pertahun;
  • Menjadi juara dalam berbagai lomba kecakapan, keterampilan maupun kompetensi taruna;
  • Seluruh warga sekolah dan alumni memiliki sikap bangga terhadap almamater yang ditunjukkan melalui sikap hidup yang disiplin, tertib, serta peduli terhadap kepentingan dan masa depan sekolah.
  • Terciptanya 10-K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, Kesehatan, Keteladanan, Keterbukaan dan Keselarasan) dalam kehidupan masyarakat sekolah dan lingkungannya sebagai wujud Ketahanan Sekolah yang kuat dan dinamis.
  • Terciptanya penatalayanan sekolah yang “Sabar, Santun, Simpatik, Sahaja, dan Senyum ( 5-S) dan seluruh warga sekolah merasakan ketenangan dan kedamaian berada di SMK Pelayaran Wira Samudera menjadi lingkungan sebagai sorga menggunakan semboyan “My School is my Paradise” .
  • SMK Pelayaran Wira Samudera memiliki Unit Produksi dan BKK yang produktif, berdaya-guna, dan berhasil-guna.

 CITA-CITA SEKOLAH :

 “Maju bersama meraih cita-cita, satu komando, satu langkah, dan satu arah menuju SMK Pelayaran Wira Samudera Semarang  maju, mandiri, berkarakter kepelautan, unggul, berdaya saing, dan sejahtera dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia”

Minggu, 29 Januari 2012

 VISI SEKOLAH :

“Menyiapkan Perwira Pelayaran yang berwawasan kebangsaan, kredibel, handal, dan profesional pada tingkat sertifikat profesi Ahli Nautika Tingkat IV (ANT IV) dan Ahli Teknika Tingkat IV (ATT IV)”






MISI SEKOLAH :

  • Mempertebal kecintaan dan kebanggaan taruna didik terhadap almamater, bangsa, negara dan tanah air Indonesia dengan cara  meningkatkan patriotisme, nasionalisme, dan kebhinekaan-kebangsaan, serta mempertebal jiwa korsa;
  • Membangun kredibilitas taruna didik  melalui pendidikan akhlak mulia dan kepribadian luhur  serta memperkuat iman dan taqwa, sikap amanah, sportif, objektif, transparan, demokratis, setia,mengabdi, dan bertanggungjawab dalam menjalani kehidupan sehari-hari sebagai warga masyarakat dan warga negara maupun dalam menjalani tugas profesinya guna meningkatkan citra sekolah di mata masyarakat  dan stake-holders;
  • Mendidik dan melatih taruna-taruni memiliki kecakapan hidup melalui olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga sehingga mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu mengaktualisasikan kehandalan dirinya dalam menjalankan tugas profesinya sesuai dengan tuntutan keahlian dan perkembangan zaman;
  • Mendidk dan melatih taruna-taruni agar mampu mengaktualisasikan sikap dan cara kerja yang profesional yaitu sikap ilmiah, taat azas, produktif, akuntabel, koordinatif, peraya diri, responsif, berwawasan ke depan, berorientasi pada mutu, antisipatif, kreatif, dan inovatif, serta mampu bekerja-sama;

Pendirian Sekolah Baru Jumlah SMK Bertambah


 
 
SEMARANG, suaramerdeka.com - Jumlah satuan pendidikan swasta untuk jenjang sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Semarang bertambah. Kondisi ini sesuai dengan program vokasi yang digalakkan pemerintah akhir-akhir ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin mengatakan, pada tahun 2012 ini ada penambahan 19 sekolah baru swasta mulai jenjang pendidikan TK hingga SMA/SMK. Untuk jenjang SMK ada 5 sekolah baru, sedangkan, jenjang TK (9 sekolah), SD (2 sekolah), dan SMP (3 sekolah).
"Untuk tahun ini jumlah SMK memang diperbanyak, karena sesuai dengan program pemerintah pusat. Berdasarkan presentasi SMK dan SMA di Semarang, yakni 62% banding 38%. Jadi diharapkan 2012 sudah mencapai perbandingan 70:30 sesuai program
Mendikbud," jelasnya.
Data sekolah baru swasta di Semarang untuk tahun 2012 ini diantaranya, SMK Kesehatan Nuris, SMK Asshodiqiyah, SMK Salomo, SMK Pelayaran Wira Samudra, SMK Bagimu Negeriku. Untuk SMP,  yaitu SMP Filial 23, SMP Singapore School, SMP Islam dan Tunas Harapan. Sedangkan SD, SD Tunas Harum Bangsa dan SD Ummul Quro'.
Kemudian TK, yaitu TK Tunas Bahari, Tunas Islam Masjid Al- Falaq, TK Bagimu Negeriku, TK Islam Permata 2, TK Mekar Sari, TK Islam At Tiin, TK Bustanul Athfal 59, TK Mutiara Bunda dan TK Satriatama.
Bunyamin menyampaikan, izin sekolah tersebut sudah masuk 2010-2011 dan akan bisa mulai menerima siswa pada ajaran baru 2012 ini. Sekolah-sekolah itu akan menampung siswa dari Semarang atau luar kota Semarang.
Catatan terakhir Dinas Pendidikan Kota Semarang pada tahun 2011 ada 1.308 sekolah swasta yang terdiri, TK (734 sekolah, SD (256), SMP (163), SMA (82), dan SMK (72).
Untuk sekolah swasta yang berada di pinggir Kota Semarang tersebut didirikan untuk menampung siswa dari daerah sekitar Semarang, seperti Demak, Ungaran, Kendal, dan lainnya.

Sumber :  http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_smg/2012/01/18/107150/Jumlah-SMK-Bertambah


MUTU LEMBAGA DIKLAT (SEKOLAH/AKADEMI/SEKOLAH TINGGI) PELAYARAN SYARAT WAJIB UNTUK CIPTAKAN SDM KEPELAUTAN YANG HANDAL DAN PROFESIONAL

(Oleh : Agus Joko Purwanto)

Menjadi sangat ironis ketika banyak pihak terutama pengelola Lembaga Pendidikan Pelayaran (Istilah Kemendiknas : Satuan Pendidikan) seperti kebakaran jenggot saat mengetahui Standar Minimal Sistem Pendidikan Kepelautan (QSS) . QSS yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu dirisaukan. Terbitnya STCW Amandemen 2010 lebih memperjelas dan mempertegas pentingnya QSS untuk dilaksanakan oleh semua Lembaga Diklat/ Sekolah Pelayaran.

Mutu/kompetensi Lulusan Sekolah / Lembaga Diklat Pelayaran selama ini memang menjadi masalah tersendiri bagi Dunia Internasional. Kerusakan Lingkungan Laut dan tingginya angka kecelakaan di laut dalam tahun-tahun terakhir ini menjadi indikator penting bagi Masyarakat Internasional untuk menilai kompetensi tenaga kepelautan dan kelaiklautan kapal. Para pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dengan pengoperasian kapal di laut ( seperti : Sekolah/ Lembaga Diklat, Perusahaan Pelayaran, Instansi-instansi Kepelabuhan,Lembaga-Lembaga Kendali Mutu) harus memiliki keselarasan pemahaman akan pentingnya Kualitas/ kompetensi SDM Pelayaran Indonesia. Pelaksanaan QSS/ STCW harus didukung demi Peningkatan Mutu SDM Kepelautan yang tentu akan berimplikasi kepada Keselamatan Kapal dan Mutu Layanan kepada Konsumen, Keselamatan Lingkungan Laut, dan Efektivitas-Efisiensi Pelayaran kapal.

Kesadaran dari seluruh komponen terkait itu akan membangun citra positif SDM Kepelautan dan Sistem Pelayaran Indonesia di mata Dunia Internasional. Indonesia dituntut untuk terus dapat mempertahankan White List di Internasional Maritime Organization (IMO) karena akan berpengaruh pada Stabilitas Perekonomian Negara.

Dengan terbitnya Keputusan Kepala Badan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor : SK. 2162/HK.208/XI/DIKLAT-2010 maka Lembaga Diklat/Sekolah Pelayaran telah memiliki Pedoman bagi Penyelenggaraan Diklat yang dilakukannya. Dalam SK tersebut telah disebutkan Persyaratan Minimal yang harus dipenuhi oleh Lembaga Diklat/Sekolah Pelayaran. Dengan demikian tidak ada lagi alasan untuk tidak mengetahui atau tidak memenuhi persyaratan itu. Lembaga Diklat/Sekolah Pelayaran sudah saatnya dibangun di atas Standar Mutu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan Dunia Internasional (IMO).

Penetapan SPM Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Kepelautan (Pelayaran) itu sangat sesuai dengan tuntutan pasar/dunia pelayaran dan seirama dengan bunyi Pasal 35, Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Ke-8 Standar Nasional Pendidikan itu terdiri dari :
1. Standar Isi,
2. Standar Proses,
3. Standar Kompetensi Lulusan,
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
5. Standar Sarana dan Prasarana,
6. Standar Pengelolaan,
7. Standar Pembiayaan, dan
8. Standar Penilaian Pendidikan
Untuk mengimplementasikan 8 Standar di atas, dapat menggunakan pedoman-pedoman seperti : PP No. 19 Tahun 2005 dan beberapa Permendiknas.

Majulah Pelayaran Nasional Indonesia dan Jayalah Pelaut Indonesia.

Sabtu, 28 Januari 2012

RATUSAN SEKOLAH PELAYARAN TAK DAPAT IZIN KEMENHUB

Kamis, 1 Desember 2011 - 6:48 WIB

Ratusan Sekolah Pelayaran Tak Dapat Izin Kemenhub

JAKARTA (Pos Kota) – Ratusan sekolah pelayaran yang beroperasi di Indonesia saat ini tidak diakui program diklat kepelautan (approval) dari Kementrian Perhubungan (Dirjen Perhubungan Laut).

Akibatnya, jutaan siswanya tidak bisa mengikuti ujian atau tidak mendapatkan ijazah kepelautan hingga mereka lulus percuma dan tidak bisa bekerja di kapal dan dunia kemaritiman lainnya.

Penegasan tersebut disampaikan Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Capt. Bobby Mamahit saat seminar nasional sosialisasi implementasi STCW Amendement 2010 Manila, di Jakarta.

“Kita mensinyalir lebih dari 700 sekolah pelayaran yang dikelola swasta tidak memiliki kompetensi pendidikan dari pemerintah pusat dan sekolah itu hanya memegang izin dari dinas pendidikan setempat,” ujar Bobby.

Sedangkan dari ratusan sekolah tersebut, hanya 32 sekolah yang mendapatkan approval, seperti universitas, sekolah tinggi, pliteknik pelayaran, akademi, balai diklat pelyaran SMK, maritim training center.

“Saya khawatir jika ini terus dibiarkan dan diketahui IMO, pelaut Indonesia akan dicoret dari daftar dunia karena pendidikannya tidak memenuhi standar STCW,” sambung Bobby.

Bobby mengatakan pemerintah telah meratifikasi konvensi international STCW 1978 yang beberapa kali mengalami perubahan pada tahun 1991, 1994, 1995 hingga tahun 2010 dan berhasil memenuhi kualifikasi IMO hingga 340 ribu pelaut Indonesia memiliki kualifikasi pelaut berstandar international dan diterima di seluruh dunia.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan yang membuka acara itu mengatakan STCW 2010 bagian dari upaya mewujudkan pengakuan dunia bagi pelaut dan transportasi laut indonesia di kancah international. Karena dengan STCW pelaut akan memenuhi standrasisi pelatihan dan kompetensi pfofesionalisme. (dwi/b)

SUMBER : http://poskota.co.id/berita-terkini/2011/12/01/ratusan-sekolah-pelayaran-tak-dapat-izin-kemenhub