Sinkronisasi
adalah suatu cara untuk menghubungkan dua sumber atau beban Arus
Bolak-Balik (AC). Sumber AC tersebut antara lain generator dan beban
adalah transformer yang akan digabungkan atau diparalel dengan tujuan
untuk meningkatkan keandalan dan kapasitas sistem tenaga listrik,
seperti telah dijelaskan pada artikel “metode paralel generator sinkron”
Pada
gambar 1 diperlihatkan 2 buah generator pada satu busbar, generator #1
dalam keadaan terbuka dan akan diparalel atau disinkronkan ke busbar
dimana generator #2 telah masuk (telah sinkron dengan jaringan/busbar).
Gambar 1. 2 generator dalam satu busbar.
Untuk
dapat terjadi proses sinkronisasi generator #1 ke busbar, maka
dibutuhkan parameter yang harus terpenuhi oleh generator #1, yaitu:
1. Nilai Tegangan yang sama antara tegangan Generator #1 dengan tegangan busbar.
2. Nilai Frekuensi yang sama antara Generator #1 dan busbar, di Indonesia digunakan frekuensi 50 Hz.
3. Sudut phase yang sama, vector sudut phase dari generator #1 harus sama dengan vector sudut pase pada busbar.
4. Phase Sequence yang sama, terminal RST generator #1 harus dihubungkan dengan terminal RST busbar.
Gambar 2. 2 Sumber dengan sudut phase yang sama.
Gambar 3. Proses penyamaan sudut phase.
Untuk
memenuhi persyaratan sinkron tersebut dilakukan dengan cara mengatur
kecepatan putar shaft generator dan tegangan keluaran generator. Circuit
Breaker (PMT) dari Generator #1 dapat dimasukan jika persyaratan
sinkron terpenuhi
Jenis Sinkronisasi
Seperti
telah dijelaskan diawal, bahwa sinkronisasi adalah proses untuk
menyamakan tegangan, frekuensi, sudut phase dan sequence phase antara 2
sumber daya AC. Maka berdasarkan arah atau susunan peralatan pada sistem
tenaga listrik, sinkronisasi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. Forward Synchronization (sinkronisasi maju), yaitu proses sinkronisasi generator kedalam sistem atau busbar.
2. reverse Synchronization atau backward synchronization (sinkronisasi terbalik),
biasanya terjadi pada sistem tenaga listrik disuatu pabrik, dimana
suatu jaringan suplai akan digabungkan kedalam suatu jaringan sistem
atau busbar yang ada. Pada kondisi ini tidak dimungkinkan untuk mengatur
parameter sinkron pada sisi incoming (jaringan yang akan disinkronkan),
yang terpenting CB (PMT) dari beban-beban pada jaringan suplai (grid
supply) dalam keadaan terbuka.
Peralatan Instrumentasi Untuk Proses Sinkronisasi
Double Voltmeter
Adalah
voltmeter dengan tampilan 2 pengukuran tegangan yaitu tegangan dari
peralatan yang akan disinkron (generator) dan tegangan sistem yang
bekerja simultan.
Double Frequency Meter
Menampilkan nilai frekuensi dari kedua sumber AC.
Synchroscope
Alat
yang digunakan untuk mengetahui sudut phase dari kedua sumber. Terdiri
dari jarum berputar (rotating pointer), jika jarum berputar tersebut
berada pada posisi tepat di jam 12, maka sudut phase dari kedua sumber
sama dengan nol dan dapat dikatakan kedua sumber “sefase”, dalam sudut
phase yang sama.
Phase Sequence Indikator
Alat
ini sama dengan yang digunakan untuk mengetahui sequence phase dari
motor induksi. Dilengkapi dengan jarum berputar (rotating pointer), jika
jarum berputar searah jarum jam, maka dapat dikatakan memiliki sequence
positif RST dan jika berputar sebaliknya ber-sequence negative atau
RTS.
Namun biasanya peralatan Phase Sequence tidak diikut sertakan di panel sinkron.
Cara sinkron 2 genset yg lebih rinci dikapal gimana gan? TLong
BalasHapusCih, luh maho aja cuk !
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus