JAKARTA -(IMN)-Bila sebelumnya sempat mencuat penerbangan Indonesia kekurangan pilot karena banyak yang hengkang keluar negeri mencari gaji yang lebih besar, hal yang sama pun terjadi dengan pe layaran Indonesia.
Pelayaran asing sudah memesan tenaga pelayaran Indonesia sejak dalam pendidikan.Akibatnya tenaga andal dibidang ini tersedot . Indonesia pun kekurangan Nahkoda kapal.
Penyebab lainnya, menurut Bambang Susanto Wakil Menteri Perhubungan, para nakhoda dan calon nahkoda kerap sangat tertarik untuk berkarir di perusahaan pelayaran asing, karena tergiur penghasilan yang jauh lebih besar dibandingkan bekerja di dalam negeri. Gaji nahkoda di luar negeri diberikan dalam nilai tukar dollar AS, yang jauh lebih menarik dibandingkan gaji di Indonesia.
Atas dasar itu,lanjut Bambang, Kemenhub berupaya memenuhi kebutuhan tenaga pelayaran.Dalam jangka menengah dan panjang, pihaknya akan mempersiapkan instruktur baru yang handal dan memperbanyak sekolah pelayaran yang baik. Dengan langkah-langkah itu, diharapkan pasokan jumlah pelaut dan nahkoda semakin besar.
Serius
Data statistik menunjukkan, 78,4 persen dari jumlah kecelakaan di Indonesia antara tahun 1998-2003 disebabkan kesalahan manusia (human error), kemudian 9,69 persen akibat kesalahan teknis, 1,07 persen akibat cuaca, dan 10,75 persen akibat cuaca dan kesalahan teknis.
Kesimpulannya penyebab kecelakaan di daerah perairan selama ini sebagian besar disebabkan oleh faktor kesalahan manusia.Kenyataan ini menunjukan kebutuhan tenaga pelayaran yang andal menjadi hal yang serius di Indonesia. (Kcm/Arf/Mar)
Sumber : http://indonesiamaritimenews.com/news01.php?idNews=155&idCat=04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar