Jumat,
04/5/2012
PELAUT -- Sejumlah kapal terlihat di kawasan
pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, beberapa waktu lalu. Kebutuhan pelaut di
Indonesia dan dunia saat ini masih sangat tinggi. (JIBI/Bisnis
Indonesia/Nurul Hidayat)
JAKARTA – Kementerian Perhubungan mencatat
industri transportasi laut di dunia kini kekurangan pelaut kurang lebih 89.600
orang sehingga perlu adanya program pendidikan yang dapat menghasilkan pelaut
tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas.
“Dunia
kekurangan pelaut itu mencapai 89.600 orang tapi kita tidak akan gegabah untuk
menghasilkan pelaut yang hanya mengejar kuantiti dan mengabaikan kualitas,”
kata Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan Kementerian Perhubungan Bobby R
Mamahit, hari ini.
Di industri
transportasi laut Indonesia, kekurangan pelaut tingkat perwira sebanyak 18.000
orang dan tingkat rating 25.000 orang. Dengan demikian total kekurangan pelaut
Indonesia mencapai 43.000 orang saat ini di tengah pertumbuhan armada nasional
yang cukup signifikan.
Data
terakhir menunjukan Indonesia memiliki pelaut sebanyak 340.000 orang terdiri
dari 78.000 orang bekerja di luar negeri, dan sisanya 262.000 orang bekerja di
dalam negeri dengan berbagai jenis dan tipe kapal. Dari 78.000 orang yang
bekerja di luar negeri, sebanyak 62.000 orang sudah bersertifikat rating, dan
16.000 orang bersertifikat perwira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar