Lembaga Musyawarah Taruna (Lemustar) yang dibentuk pada tanggal 23 September 2011, berdasarkan edaran Kepala SMK Pelayaran Wira Samudera Nomor : 2.0320 /SMKP-WS/IX/2011, tertanggal 21 September 2011, memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan P3SK Tahap II yang merupakan kelanjutan dari Program Tahap I (2005-2010) yang saat itu dokumennya masih menjadi satu dengan RIPS dan dilaksanakan secara bertahap dalam bentuk Renstra Tahunan. Pada tanggal 21 September 2011, Kepala SMK Pelayaran Wira Samudera, yang juga menjabat sebagai Pelaksana Harian Kepala SMK Pelayaran Semarang melalui surat edaran nomor 2.0320 /SMKP-WS/IX/2011, memerintahkan dibentuknya Lembaga Musyawarah Taruna (Lemustar) yang anggota-anggotanya terdiri dari wakil-wakil pleton, wakil-wakil organisasi, dan wakil alumni. Pimpinan Lemustar mengusulkan kepada Kepala Sekolah melalui Pimpinan Lemustar Nomor : 002/Lemustar/IX/2011 tertanggal 26 September 2011 agar tanggal 23 September ditetapkan menjadi “Hari Jadi Lemustar”. Anggota dan Pimpinan Lemustar dikukuhkan dengan Keputusan Kepala SMK Pelayaran Wira Samudera Nomor 2.0325-A/SMKP-WS/IX/2011, tertanggal 23 September 2011, tentang Pengangkatan Para Anggota dan Pimpinan Lemustar. Dalam diktum Surat Keputusan tersebut disebutkan bahwa Lemustar merupakan organisasi ketarunaan yang tertinggi dan merupakan wadah menghimpun dan penyalur aspirasi taruna. Dengan dibentuknya Lemustar maka ada sistem pembagian tugas dan kewenangan berkenaan dengan sistem ketarunaan di SMK Pelayaran Wira Samudera. Sebagai Organisasi Ketarunaan dengan kedudukan tertinggi, Lemustar bertugas menetapkan GBPK. GBPK ditetapkan untuk jangka waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun. Sedangkan Rencana Strategis (Renstra) Ketarunaan disusun oleh Staf Batalyon Taruna dan ditetapkan oleh Komandan Batalyon. Renstra berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. Penyusunan GBPK didasarkan pada Program Wakil Kepala Sekolah Bidang Ketarunaan SMK Pelayaran Wira Samudera. Dengan adanya otonomi yang diberikan sekolah, LEMUSTAR memiliki peluang untuk berperan aktif dalam ikut serta membangun para taruna. Hadirnya LEMUSTAR sebagai organisasi ketarunaan di tengah masyarakat kampus, diharapkan mampu mengemban misi dalam memperluas akses pendidikan dan jejaring bagi SMK Pelayaran Wira Samudera di mata masyarakat Indonesia dan dunia Internasional. Strategi yang dibutuhkan untuk memanfaatkan sumber daya intelektual dalam komunitas akademik agar lebih optimal adalah adanya jaminan tata kelola organisasi dan manajemen menuju kebijakan berbasis mutu, termasuk pada bidang ketarunaan. LEMUSTAR bertekad untuk senantiasa berperan aktif memberikan kontribusi kepada SMK Pelayaran Wira Samudera melalui pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan pengembangan kualitas para taruna. Dengan demikian SMK Pelayaran Wira Samudera mampu mengakselerasi pencapaian visi dan misi-nya, demi terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh sivitas akademika. Selain itu untuk merebut kepercayaan sebagai agen pemberdayaan SDM, LEMUSTAR haruslah menjadi organisasi yang memiliki reputasi handal. | |||
Prosesi Pelantikan |
Pengucapan Sumpah |
Bunyi Sumpah/Janji Anggota/Ketua Lembaga Musyawarah Taruna
“Saya berjanji/ bersumpah ( menerangkan dengan sungguh – sungguh ) bahwa
saya untuk menjadi Anggota ( Ketua ) Lembaga Musyawarah Taruna akan
melaksanakan tugas saya sebagai Anggota ( Ketua ) Lembaga Musyawarah
Taruna dengan sungguh – sungguh dan penuh tanggung jawab, menurut
peraturan yang berlaku dan selalu mengedepankan kebenaran dan keadilan.
Saya berjanji/ bersumpah, bahwa saya untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu dalam tugas jabatan ini, tidak sekali – kali akan
menerima tekanan atau paksaan dari siapapun juga untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu di luar tugas saya sebagai anggota ( Ketua )
Lembaga Musyawarah Taruna.
Saya berjanji/ bersumpah bahwa saya senantiasa akan menjunjung tinggi
amanat taruna SMK Pelayaran Wira Samudera demi mewujudkan cita –
citanya, bahwa saya akan taat dan akan mempertahankan Sapta Prasetya
Taruna dan semua peraturan yang berlaku di SMK Pelayaran Wira Samudera,
bahwa saya akan berusaha sekuat tenaga memajukan SMK Pelayaran Wira
Samudera, Nusa, Bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”.PH Lemustar Siap Laksanakan Tugas |
PRINSIP DAN NILAI DASAR
LEMUSTAR sebagai organisasi yang bernaung di bawah SMK Pelayaran Wira Samudera, memiliki tekad untuk mewujudkan kehidupan masyarakat kampus yang demokratis, dinamis, etis, harmonis, aman, tenang, dan sejahtera. LEMUSTAR melaksanakan kegiatannya didasari oleh prinsip-prinsip dan tata nilai yang dikembangkan sekolah. Lemustar mengabdikan dirinya untuk kepentingan para taruna, almamater, bangsa dan negara atas azas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan tata nilai yang dikembangkan berakar pada nilai-nilai dan budaya bangsa Indonesia.
2.1. Prinsip-Prinsip
1) Aktualisasi nilai-nilai Pancasila khususnya sila ke-4 yang dijiwai oleh sila-sila yang lain dalam kehidupan taruna SMK Pelayaran Wira Samudera;
2) Integralistik nilai-nilai dasar kehidupan dalam pendidikan dan pelatihan untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi diri taruna atas dasar job-oriented yang dilakukan secara konsisten;
3) Keteladanan dan moralitas menjadi dasar pelaksanaan kepemimpinan taruna;
4) Kebebasan akademik yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kepentingan bersama;
5) Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang tercapainya kompetensi akademik para taruna;
6) Tata kelola dan manajemen organisasi yang tertib, adil, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab dengan menggunakan manajemen berbasis sekolah (MBS);
7) Meningkatkan mutu yang dilaksanakan secara berencana, terarah, terpadu, dan berkelanjutan berbasis evaluasi diri dan tujuan pokok.
8) Kesehatan dan kebugaran adalah salah satu faktor dominan yang turut menentukan tercapainya cita-citanya taruna.
LEMUSTAR sebagai organisasi yang bernaung di bawah SMK Pelayaran Wira Samudera, memiliki tekad untuk mewujudkan kehidupan masyarakat kampus yang demokratis, dinamis, etis, harmonis, aman, tenang, dan sejahtera. LEMUSTAR melaksanakan kegiatannya didasari oleh prinsip-prinsip dan tata nilai yang dikembangkan sekolah. Lemustar mengabdikan dirinya untuk kepentingan para taruna, almamater, bangsa dan negara atas azas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Sedangkan tata nilai yang dikembangkan berakar pada nilai-nilai dan budaya bangsa Indonesia.
2.1. Prinsip-Prinsip
1) Aktualisasi nilai-nilai Pancasila khususnya sila ke-4 yang dijiwai oleh sila-sila yang lain dalam kehidupan taruna SMK Pelayaran Wira Samudera;
2) Integralistik nilai-nilai dasar kehidupan dalam pendidikan dan pelatihan untuk memberdayakan dan mengembangkan potensi diri taruna atas dasar job-oriented yang dilakukan secara konsisten;
3) Keteladanan dan moralitas menjadi dasar pelaksanaan kepemimpinan taruna;
4) Kebebasan akademik yang bertanggung jawab dan berorientasi pada kepentingan bersama;
5) Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang tercapainya kompetensi akademik para taruna;
6) Tata kelola dan manajemen organisasi yang tertib, adil, transparan, akuntabel dan bertanggung jawab dengan menggunakan manajemen berbasis sekolah (MBS);
7) Meningkatkan mutu yang dilaksanakan secara berencana, terarah, terpadu, dan berkelanjutan berbasis evaluasi diri dan tujuan pokok.
8) Kesehatan dan kebugaran adalah salah satu faktor dominan yang turut menentukan tercapainya cita-citanya taruna.
3. VISI DAN MISI
3.1 Visi :
Visi bidang ketarunaan adalah :
“Membangun taruna SMK Pelayaran Wira Samudera menjadi manusia yang : (1) Beriman dan Bertaqwa, (2) Humanis dan Rasional, (3) Nasionalis dan Patriotik, (4) Etis dan Normatif, (5) Pembelajar Sepanjang Hayat, (6) Kapabel dan Adaptabel, (7) Sportif, dan (8) Kinestetik “
3.2 Misi :
1) Humanis: Dengan motto “Memanusiakan Manusia”, taruna mampu menjadi manusia yang sadar bahwa dirinya adalah makhluk- sosial yang unik, berpegangan pada nilai-nilai kemanusiaan, kesetiakawanan-sosial, keadilan, dan kesetaraan, serta menjunjung tinggi kebhinekaan;
2) Patriotik : Taruna dapat memahami arti nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan dirinya dan dapat menghargai nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa;
3) Nasionalis : Taruna diharapkan memiliki “Profil Manusia Indonesia Sejati”, yaitu manusia yang mencintai tanah-air dan bangsa, bangga sebagai bangsa Indonesia, berkepribadian luhur, bermartabat tinggi, berkarakter mulia, dan cinta damai;
4) Normatif : Taruna adalah manusia yang patuh pada norma-norma kehidupan yang berlaku sehingga dapat hidup dengan baik, tertib dan teratur di lingkungan manapun;
5) Etis : Taruna menjadi manusia yang selalu menaati etika kehidupan, menjadi manusia yang beradab, berbudaya, santun, dan bijaksana;
6) Beriman dan Bertaqwa : Taruna menyadari dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Mahaesa, taat beribadah, mengabdikan dirinya kepada Sang Khalik, dan senantiasa berbuat untuk kepentingan sesamanya;
7) Pembelajar Sepanjang Hayat : Taruna menjadi manusia yang sadar akan manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupannya, senantiasa mawas diri akan kekurangannya, tidak mudah puas dengan apa yang diraihnya saat ini, serta sadar akan pentingnya prestasi dalam kehidupannya;
8) Adaptabel : Taruna adalah manusia yang mudah menyesuaikan diri dalam lingkungan manapun, mampu menguasai diri, dan mampu memberikan kontribusi bagi lingkungan walau sekecil apapun;
9) Kapabel : Taruna adalah manusia profesional yang kompeten pada bidang keilmuan yang ditekuni, suka bekerja keras, mandiri, ulet, kreatif, mengutamakan kualitas dalam kerja dan konduite yang baik;
10) Sportif : Taruna adalah manusia menjunjung tinggi kejujuran, kesahajaan, dan keterbukaan;
11) Kinestetik : Taruna adalah manusia yang sadar bahwa prestasi dan kesuksesan secara optimal dapat diraih apabila memiliki jasmaniah yang sehat dan bugar.
3.1 Visi :
Visi bidang ketarunaan adalah :
“Membangun taruna SMK Pelayaran Wira Samudera menjadi manusia yang : (1) Beriman dan Bertaqwa, (2) Humanis dan Rasional, (3) Nasionalis dan Patriotik, (4) Etis dan Normatif, (5) Pembelajar Sepanjang Hayat, (6) Kapabel dan Adaptabel, (7) Sportif, dan (8) Kinestetik “
3.2 Misi :
1) Humanis: Dengan motto “Memanusiakan Manusia”, taruna mampu menjadi manusia yang sadar bahwa dirinya adalah makhluk- sosial yang unik, berpegangan pada nilai-nilai kemanusiaan, kesetiakawanan-sosial, keadilan, dan kesetaraan, serta menjunjung tinggi kebhinekaan;
2) Patriotik : Taruna dapat memahami arti nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan dirinya dan dapat menghargai nilai-nilai perjuangan para pahlawan bangsa;
3) Nasionalis : Taruna diharapkan memiliki “Profil Manusia Indonesia Sejati”, yaitu manusia yang mencintai tanah-air dan bangsa, bangga sebagai bangsa Indonesia, berkepribadian luhur, bermartabat tinggi, berkarakter mulia, dan cinta damai;
4) Normatif : Taruna adalah manusia yang patuh pada norma-norma kehidupan yang berlaku sehingga dapat hidup dengan baik, tertib dan teratur di lingkungan manapun;
5) Etis : Taruna menjadi manusia yang selalu menaati etika kehidupan, menjadi manusia yang beradab, berbudaya, santun, dan bijaksana;
6) Beriman dan Bertaqwa : Taruna menyadari dirinya sebagai makhluk Tuhan Yang Mahaesa, taat beribadah, mengabdikan dirinya kepada Sang Khalik, dan senantiasa berbuat untuk kepentingan sesamanya;
7) Pembelajar Sepanjang Hayat : Taruna menjadi manusia yang sadar akan manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupannya, senantiasa mawas diri akan kekurangannya, tidak mudah puas dengan apa yang diraihnya saat ini, serta sadar akan pentingnya prestasi dalam kehidupannya;
8) Adaptabel : Taruna adalah manusia yang mudah menyesuaikan diri dalam lingkungan manapun, mampu menguasai diri, dan mampu memberikan kontribusi bagi lingkungan walau sekecil apapun;
9) Kapabel : Taruna adalah manusia profesional yang kompeten pada bidang keilmuan yang ditekuni, suka bekerja keras, mandiri, ulet, kreatif, mengutamakan kualitas dalam kerja dan konduite yang baik;
10) Sportif : Taruna adalah manusia menjunjung tinggi kejujuran, kesahajaan, dan keterbukaan;
11) Kinestetik : Taruna adalah manusia yang sadar bahwa prestasi dan kesuksesan secara optimal dapat diraih apabila memiliki jasmaniah yang sehat dan bugar.
Bersama Kepala Sekolah |
Pimpinan Lemustar Memimpin Rapat Penyerahan Mandat Pelaksanaan GBPK 2011-2013 Kepada Danyon |
6. MODEL KEPEMIMPINAN KETARUNAAN
Sebagaimana telah ditetapkan oleh Kepala Sekolah bahwa SMK Pelayaran Wira Samudera menetapkan kepemimpinan pendidikan sebagaimana yang diajarkan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
dan beberapa model kepemimpinan lain yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa. Sebagai pelaksana lapangan maka seluruh organisasi ketarunaan harus berpedoman kepemimpinan pendidikan yang telah digariskan oleh sekolah:
1) “3A”, Filosophy Kepemimpinan SMK Pelayaran Wira Samudera:
Kepemimpinan “3A” (Asah, Asih, dan Asuh) dan “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” (K.H. Dewantara), oleh kepala sekolah telah ditetapkan sebagai filosofi kepemimpinan pendidikan di SMK Pelayaran Wira Samudera. Filosofi inilah yang harus dijadikan landasan dalam penyelenggaraan pendidikan di lingkungan SMK Pelayaran Wira Samudera.
2) Hasta Brata, Jiwa/Watak Kepemimpinan Taruna
Dalam melaksanakan kepemimpinan taruna SMK Pelayaran Wira Samudera menggunakan jiwa atau watak yang diilhami oleh delapan watak alam ( Hasta Brata ), yaitu watak kepemimpinan yang diajarkan oleh Begawan Kesawasidhi kepada Harjuna. Seorang pemimpin haruslah memiliki “watak seperti : (1) Surya, (2) Candra, (3) Kartika, (4) Maruta, (5) Dahana, (6) Angkasa, (7) Samodera, dan (8) Bantala”
3) Panca Pratama, Sifat /Karakter Kepemimpinan Taruna:
Seluruh sivitas akademika SMK Pelayaran Wira Samudera haruslah memiliki karakter/sifat kepemimpinan yang disebut “Panca Pratama” , yaitu : “(1) Mulat, (2) Milala, (3) Miluta, (4) Miladarma, dan (5) Palimirma.” Pancapratama adalah wejangan yang disampaikan oleh Prabu Dwipayana kepada Prabu Yudhayana (dalam cerita pewayangan).
• Mulat, berarti mengawasi pelaksanaan perintah.
• Milala, berarti cepat dan tepat dalam bertindak;
• Miluta, artinya rendah hati dan penuh kasih-sayang dan pengertian;
• Miladarma, artinya memberi contoh/teladan yang baik;
• Palimirma, artinya mudah memberikan maaf dan bijaksana.
4) Panca Guna, Fungsi Kepemimpinan Taruna:
Fungsi kepemimpinan taruna SMK Pelayaran Wira Samudera terdiri dari 5 unsur yang dikenal dengan istilah “Panca Guna”., yaitu “ (1) Rumeksa, (2) Rumati, (3) Rumasuk, (4) Rumesep, dan (5) Rumasa “. Pancaguna ini merupakan wejangan Prabu Dwipayana kepada Patih Dwara dan Danurwinda (dalam cerita pewayangan)
5) “3H”, Kriteria Kepemimpinan Taruna :
Kepemimpinan taruna SMK Pelayaran Wira Samudera, terdiri dari 3 (tiga) kriteria yang dikenal dengan sebutan “3H” yaitu : Head (Kecerdasan), Heart (Moral dan Akhlak Mulia), dan Hand (Keterampilan). Model kepemimpinan 3H dikembangkan oleh Perguruan Taman Siswa, yaitu perguruan yang didirikan oleh K.H. Dewantara pada zaman pendudukan Belanda.
Sebagaimana telah ditetapkan oleh Kepala Sekolah bahwa SMK Pelayaran Wira Samudera menetapkan kepemimpinan pendidikan sebagaimana yang diajarkan oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
dan beberapa model kepemimpinan lain yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa. Sebagai pelaksana lapangan maka seluruh organisasi ketarunaan harus berpedoman kepemimpinan pendidikan yang telah digariskan oleh sekolah:
1) “3A”, Filosophy Kepemimpinan SMK Pelayaran Wira Samudera:
Kepemimpinan “3A” (Asah, Asih, dan Asuh) dan “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” (K.H. Dewantara), oleh kepala sekolah telah ditetapkan sebagai filosofi kepemimpinan pendidikan di SMK Pelayaran Wira Samudera. Filosofi inilah yang harus dijadikan landasan dalam penyelenggaraan pendidikan di lingkungan SMK Pelayaran Wira Samudera.
2) Hasta Brata, Jiwa/Watak Kepemimpinan Taruna
Dalam melaksanakan kepemimpinan taruna SMK Pelayaran Wira Samudera menggunakan jiwa atau watak yang diilhami oleh delapan watak alam ( Hasta Brata ), yaitu watak kepemimpinan yang diajarkan oleh Begawan Kesawasidhi kepada Harjuna. Seorang pemimpin haruslah memiliki “watak seperti : (1) Surya, (2) Candra, (3) Kartika, (4) Maruta, (5) Dahana, (6) Angkasa, (7) Samodera, dan (8) Bantala”
3) Panca Pratama, Sifat /Karakter Kepemimpinan Taruna:
Seluruh sivitas akademika SMK Pelayaran Wira Samudera haruslah memiliki karakter/sifat kepemimpinan yang disebut “Panca Pratama” , yaitu : “(1) Mulat, (2) Milala, (3) Miluta, (4) Miladarma, dan (5) Palimirma.” Pancapratama adalah wejangan yang disampaikan oleh Prabu Dwipayana kepada Prabu Yudhayana (dalam cerita pewayangan).
• Mulat, berarti mengawasi pelaksanaan perintah.
• Milala, berarti cepat dan tepat dalam bertindak;
• Miluta, artinya rendah hati dan penuh kasih-sayang dan pengertian;
• Miladarma, artinya memberi contoh/teladan yang baik;
• Palimirma, artinya mudah memberikan maaf dan bijaksana.
4) Panca Guna, Fungsi Kepemimpinan Taruna:
Fungsi kepemimpinan taruna SMK Pelayaran Wira Samudera terdiri dari 5 unsur yang dikenal dengan istilah “Panca Guna”., yaitu “ (1) Rumeksa, (2) Rumati, (3) Rumasuk, (4) Rumesep, dan (5) Rumasa “. Pancaguna ini merupakan wejangan Prabu Dwipayana kepada Patih Dwara dan Danurwinda (dalam cerita pewayangan)
5) “3H”, Kriteria Kepemimpinan Taruna :
Kepemimpinan taruna SMK Pelayaran Wira Samudera, terdiri dari 3 (tiga) kriteria yang dikenal dengan sebutan “3H” yaitu : Head (Kecerdasan), Heart (Moral dan Akhlak Mulia), dan Hand (Keterampilan). Model kepemimpinan 3H dikembangkan oleh Perguruan Taman Siswa, yaitu perguruan yang didirikan oleh K.H. Dewantara pada zaman pendudukan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar